Rabu, 13 Mei 2009

Twilight

Kenapa novel tentang vampir begitu disukai oleh masyarakat ya? Apakah karena ceritanya begitu memikat dan thrillernya begitu menegangkan sehingga kita seakan tergila-gila karena adrenaline rush yang menggelora pada tubuh kita? Setiap kita memang senang kalau adrenalin mengalir begitu hebatnya sehingga kita ketagihan.

Vampir sendiri sebenarnya makhluk yang kita belum tahu ada atau tidaknya. Makhluk dari kegelapan yang hidup abadi dan hidup dari darah korbannya ini seakan hidup sejak diciptakan pertama kali oleh Bram Stoker dengan novelnya Dracula. Ceritanya memang menyerempet-nyerempet fakta karena Count Dracul sebenarnya memang ada dan hidup dari kekejaman yang tidak berperi. Secara fakta Count Dracul hidup di zaman Perang Salib di daerah Transylvania (Romania sekarang) dan suka menyiksa tawanan-tawanannya dengan kejam, dan karena kekejamannya itu dikutuk menjadi makhluk yang hidup abadi dan senang menghisap darah. (Ah, yang bener? Hehehe)

Padahal menurut saya novelnya sendiri kurang begitu menarik karena gaya bahasanya yang kaku dan monoton. Penuh kegelapan (coba aja tonton filmnya yang bintangnya Wynona Ryder itu loh), dan nggak masuk akal. Tapi karena novel legendaris ya abis juga bacanya.

Nah sekarang ada cerita tentang vampir lain lagi. Ceritanya lebih ngepop karena hidup di zaman kita-kita begini. Karangannya Stephanie Meyer, ada 4 buku yang kesemuanya belum pernah saya baca sama sekali, hehe. Vampir yang ini lebih manusiawi karena mereka nggak seneng menghisap darah manusia jadi mereka udah pada vegetarian katanya (kecuali vampir yang masih jahat).

Ceritanya bersetting di kota Forks negara bagian Washington (fakta lho kotanya bener-bener ada lihat aja di peta). Suku Indian Quileuetenya juga ada karena memang di situ daerah reservasinya. Isabella Swan pindah ke kota ini karena ibunya kawin lagi, jadi dia ikut bapaknya. Nah di situ dia masuk sekolah baru, ketemu temen-temen baru. Ada satu rombongan keluarga juga sekolah di situ (kakak beradik Cullen ceritanya), menurut sahibul hikayat mereka datang dari Alaska, ada Carlisle si bapak, Esme si ibu, Rosalie, Emmet, Alice, Edward, sama Jasper. Mereka keliatannya gak gaul karena keliatannya selalu ngelompok sendiri. Si Isabella bertanya-tanya sama temen-temen barunya siapa mereka. Dan akhirnya tahu-tahu si Bella satu grup sama Edward ini, dan cerita pun berlanjut..... (mosok saya mau cerita sampe abis? Hehe)

Menurut saya ceritanya lumayan karena mengambil sudut pandang yang beda tentang vampir (ternyata ada yang baik juga). Padahal saya sudah punya stigma kalau yang namanya vampir itu pasti jahat dan suka menghisap darah (bukan lintah aja toh).

Yah, ternyata di dunia ini walaupun banyak kejahatan kita masih berharap ada kebaikan gitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar