Senin, 25 Mei 2009

Hati-Hati Sebelum Upload Foto di Facebook




Anda pernah membayangkan apa yang terjadi dengan image yang telah di-upload, setelah Anda ‘menghapusnya’?

Jika user menjadi karyawan sebuah perusahaan dan tiba-tiba dipanggil oleh atasan hanya karena foto controversial milik user yang ada di salah satu situs jejaring social, termasuk Facebook, atau foto berupa rival boss user untuk sekedar provokasi, maka user kemudian harus segera menghapus gambar tesrebut dan mungkin menggantinya dengan yang lain. Langkah tersebut terkesan sangat pintar, dan user pasti mengira bahwa foto yang telah dihapus tersebut tidak akan terekspos lagi.

Namun, menurut penelitian dari Cambridge University, banyak image yang telah dihapus dan dianggap tidak bisa muncul lagi, ternyata dapat mudah dilihat kembali, walaupun sudah dihapus. Langkah yang dibutuhkan adalah dengan mengakses ke link langsung yang mengarah ke image tersebut. Penelitian tersebut menguji sebanyak 16 website jejaring sosial dengan meng-upload gambar di dalamnya, kemudian mencatat alamat website yang menampilkan gambar tersebut, dan lalu menghapus gambar tersebut.

Setelah berjalan satu bulan, semua situ jejaring sosial tersebut dicek kembali untuk melihat jejak dari image yang telah dihapus. Ternyata para peneliti menemukan bahwa 7 website jejaring sosial masih membawa gambar yang telah dihapus secara tidak langsung, dan dapat diakses hanya dengan link yang telah dicatat sebelumnya.

Facebook, website jejaring sosial terbesar di dunia, menjadi salah satu list dalam 7 website tersebut. Ketika query database ini menjadi masalah, pihak Facebook kemudian mengklarifikasi bahwa penghapusan foto atau gambar setiap account Facebook adalah langsung dari server-nya. Namun, foto yang telah dihapus masih tetap di Content Delivery Networks, sebuah media yang selalu dibawa oleh website jejaring social. Menurut para peneliti, disinilah letak privasi user dipertaruhkan.

Selain Facebook, masih ada LiveJournal, Xanga dan SkyRok yang ikut dalam 7 list website jejaring social tersebut. Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa Picasa, Flickr dan Windows Live Spaces bekerja sangat bagus dalam penghapusan jejak secara lengkap untuk foto yang telah dihapus user.(h_n)

Sumber: http://www.beritanet.com/Technology/...-Facebook.html

Sabtu, 23 Mei 2009

hola aku bikin blog baru

ola saya baru membuat blog baru. Archovalko.blogspot.com. Main-main ke sana ya!

Kamis, 21 Mei 2009

Architects Are The Sexiest

Benarkah profesi arsitek merupakan profesi yang paling seksi di Indonesia? (Kalo begitu saya termasuk dong hehehe). Kalau di luar negeri sono sih kemungkinan besar bener.Tapi kalo di Indonesia belum tentu. Cuma menang gengsi aja kayaknya. Walaupun udah ada IAI tapi kayaknya penghargaan pada profesi arsitek dari masyarakat gak meningkat juga. (Saya kebanyakan cuma disuruh gambarin aja tapi penghargaan terhadap ide-ide saya kebanyakan cuma sekedarnya dan kalo saya menyodorkan sesuai tarif resmi kebanyakan mundur teratur dan buru-buru bilang terima kasih hehe. Jadilah cuma proyek tengkyu). Arsitek cuma sekedar dianggap tukang nggambarin. Gak jauh beda sama tukang jahit. Tapi coba lihat di luar negeri sana..profesi arsitek merupakan profesi yang sangat terhormat, bahkan PALING SEXY di mata para cewek.

Coba dibaca :

Architects have been voted the sexiest male professionals in a survey of women’s ideal partners.

The survey, conducted by introduction agency Drawing Down the Moon, found that women favoured architects” due to the esteem associated with the profession.”

Architects are seen as being “balanced and rounded individuals who combined a creative approach with a caring, thoughtful disposition,” the survey found. It concluded: “ Their ability to cope with pressure of work in a relaxed manner was also deemed to be a significant plus.

Male architects beat stockbrokers, doctors, film directors, and teachers to the top spot. However, female members of the profession fared less well and did not feature in the top 10 of male preferences.

RIBA president David Rock commented that architects probably unaware of their own animal magnetism:” Architects are probably the only group on the list whose self-image is lower than their public image, “ Mind you, you have to question the veracity of any list include drama teachers.

RIBA Architecture Gallery director Alicia Pivaro, who is married to architect Paul Monaghan, said she thought male architects were highly attractive: Being married to architecture’s Mr. Sexy, I would have to agree.

But she was surprised at the failure of women architects to appear on the list. All the ones I know are very sexy, “ she said.

Men instead vote PR executives the sexiest profession for females, followed by actresses, and journalist.

Selasa, 19 Mei 2009

CEO Google: Matikan Komputermu dan Jadilah Manusia!


Jakarta - Makin banyak orang memakai komputer dan mengakses internet tentunya akan kian menguntungkan Google selaku raksasa bisnis internet. Namun demikian, CEO Google Eric Schmidt justru menyarankan pada para lulusan universitas untuk menjauhi komputer dan mematikan ponsel mereka.

Memang banyak kaum muda terpaku pada dunia virtual di internet dan seakan tak peduli untuk berelasi dengan orang lain. Itu sebabnya Schmidt menyarankan agar mereka sejenak berhenti melakukannya dan kembali pada 'habitatnya' sebagai makhluk sosial.

Dikutip 
detikINET dari PCAuthority, Rabu (20/5/2009), Schmidt mengungkapkan hal itu dalam sebuah pidato kelulusan 6000 wisudawan di University of Pennsylvania, Amerika Serikat.

Orang yang turut membesarkan Google ini menasehati para lulusan ini agar tidak melupakan kehidupan di luar layar komputer. Sebab manusia perlu terus berhubungan dengan dunia sekitarnya.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan memegangi tangan cucumu saat dia berjalan untuk kali pertama," demikian Shmidt memberi contoh. "Matikan komputermu. Matikan juga ponselmu dan perhatikan manusia di sekelilingmu," pungkasnya.

Fino Yurio Kristo - detikinet

Be The Man.

Minggu, 17 Mei 2009

Matsushita Berhasil Keluar dari Krisis

Saya dapet postingan kisah menarik dari temen bagaimana pendiri Matsushita Electronic berhasil mengatasi krisis keuangan yang pada saat itu disebut-sebut sebagai krisis keuangan terburuk di dunia, dan memicu timbulnya Perang Dunia II. Kiat-kiat untuk mengatasi krisis yang juga mengenai perusahaannya agak berbeda dengan kebanyakan perusahaan bila mengalami krisis. Pada intinya: Tanamkan kebaikan dan kebaikan akan membalas berkali lipat lebih banyak.

Monggo dibaca:
Matsushita Berhasil Keluar dari Krisis

Di tahun 1929, pernah terjadi 'depresi ekonomi global' yang terparah dalam sejarah.  Wall Street menukik tajam tak terkendali. Surat saham tak lebih nilainya seperti kertas biasa.  Saat itu, General Motor terpaksa mem-PHK separuh dari 92.829 karyawannya. Perusahaan besar maupun kecil bangkrut. Jutaan orang menjadi pengangguran. Jutaan orang kelaparan.  Daya beli turun bersama harga dan lowongan pekerjaan.  Malam menjadi gelap gulita. Kepanikan terjadi di mana-mana. Toko yang masih bertahan, menghentikan pembelian dari pabrik karena gudang sudah penuh dengan barang yang tidak terjual.

Saat itu, Konosuke Matsushita yang memproduksi peralatan listrik bermerek National dan Panasonic baru saja merampungkan pabrik dan kantor dengan pinjaman dari Bank Sumitomo. Kondisi badannya sering sakit-sakitan akibat gizi yang kurang di masa kanak-kanak, ditambah lagi dengan kerja 18 jam sehari, 7 hari seminggu selama 12 tahun merintis usahanya. Hanya semangat hiduplah yang membuatnya masih bernapas. Dengan punggung bersandar ke tembok rumah, Matsushita mendengarkan laporan tentang kondisi perekonomian yang terus memburuk ketika manajemennya datang menjenguk. Lalu bagaimana tanggapannya ?

"Kurangi produksi separuhnya, tetapi JANGAN mem-PHK karyawan. Kita akan mengurangi produksi bukan dengan merumahkan pekerja, tetapi dengan meminta mereka untuk bekerja di pabrik hanya setengah hari.  Kita akan terus membayar upah seperti yang mereka terima sekarang, tetapi kita akan menghapus semua hari libur. Kita akan meminta semua pekerja untuk bekerja sebaik mungkin dan berusaha menjual semua barang yang ada di gudang." (Semua karyawan, apapun tugas dan jabatannya, harus ikut membantu  menjualkan barang kepada famili, tetangga, kenalan).”

Perintah ini bagi anak buahnya sama anehnya dengan depresi ekonomi itu sendiri. Koq bisa terjadi, yah?  Dalam situasi begitu, sangatlah masuk akal jika perusahaan mem-PHK karyawan demi efisiensi. Namun Matsushita karena keyakinannya pada sang kebajikan sudah mantap, demi kelangsungan hidup anak-istri karyawannya, akhirnya mampu menghasilkan terobosan yang manusiawi pada masa depresi ekonomi tersebut.

Ketika Perang Dunia II berakhir, Jenderal Douglas McArthur yang mengendalikan Jepang, menangkapi semua pengusaha Jepang untuk diadili karena keterlibatan mereka selama perang.


Pada kurun 1930-an, para pengusaha Jepang, termasuk Matsushita, mendapat tekanan rezim militer Jepang saat itu untuk memproduksi senjata dan logistik militer lainnya. Maka Matsushita pun ikut ditangkap.  Sekitar 15.000 pekerja bersama keluarganya membubuhkan tanda tangan petisi pembelaan untuk Matsushita!!! Jenderal McArthur pun tercengang oleh petisi tersebut dan akhirnya membebaskan Matsushita.

Tidak ada pemilik usaha dan pimpinan industri sebelum perang dunia kedua yang diizinkan McArthur kembali ke pekerjaannya kecuali Matsushita. Demikianlah Matsushita dapat terus memimpin perusahaannya sampai menjadi raksasa elektronik dunia, dan baru pensiun pada tahun 1989 pada usia 94 tahun.  Ketika Matsushita meninggal tahun 1990, bukan cuma para pebisnis yang berduka cita. Presiden Amerika saat itu, George Bush (Senior), pun turut berduka.


Matsushita berhasil membangun dirinya melewati ambang batas pengusaha yang umumnya selalu lapar duit dan haus fulus serta menjadi pribadi yang humanis dan filsuf yang sangat peduli terhadap kemanusiaan.  
Bagi Matsushita, uang bukanlah tujuan. Meskipun butuh uang tetapi uang bukanlah segala-galanya. Baginya, uang adalah sarana untuk melakukan kebajikan. Itu sebabnya, beliau tidak pernah menggigit orang, main curang, atau merebut jatah orang lain. Matsushita yakin bahwa kalau kita tidak jahat dan terus berbuat baik maka kejahatan akan menjauhi kita dan kebaikan akan melindungi kita.

Bagaimana dengan kita? Sudah cukup baikkah kita sampai hari ini?


**

Apapun yang ada di dunia ini tidak bisa menggantikan ketekunan. Bakat tidak akan bisa menggantikannya. Buktinya banyak orang berbakat yang gagal. Pendidikan juga tidak bisa. Dunia ini penuh dengan dengan gelandangan terpelanjar. Ketekunan dan kebulatan tekad menentukan segalanya. ~(Calvin Coolidge, mantan Presiden AS)~

Anda bisa mempelajari hal-hal baru kapan saja dalam hidup Anda asalkan Anda bersedia menjadi pemula. Jika Anda benar-benar mau belajar seperti seorang pemula, maka seluruh dunia ini akan terbuka untuk Anda. ~(Barbara Sher)~

**

 

Warm Regards,

 

INDRO PURWOKO  MIS Manager-Operation ERP SAP | PT. APL Indonesia  (A Zuelligpharma Group)| www.zuelligpharma.com | Pharmaceutical Distributor

Professional Profile: http://www.linkedin.com/in/indrop

Public Profile: http://indropurwoko.spaces.live.comlive.com

Jumat, 15 Mei 2009

Sisi Lain Pak Budiono Menurut Faisal Basri

Bagaimana mungkin seorang sosok seperti Pak Budiono jadi bahan penolakan dan cacian oleh banyak pihak? Kalau kita baca tulisan Pak Faisal Basri di blog pribadinya kita gak akan mungkin punya pendapat seperti itu lagi.

Saya lampirkan tulisannya:

Saya pertama kali mengenal Pak Boed pada akhir 1970-an lewat buku-bukunya yang enak dibaca, ringkas, dan padat. Pada akhir 1970-an. Kalau tak salah, judul-judul bukunya selalu diawali dengan kata ”sinopsis”, ada Sinopsis Makroekonomi, Sinopsis Mikroekonomi, Sinopsis Ekonomi Moneter, dan Sinopsis Ekonomi Internasional. Kita mendapatkan saripati ilmu ekonomi dari buku-bukunya yang mudah dicerna.

Pada suatu kesempatan, Pak Boed mengutarakan pada saya niatnya untuk merevisi buku-bukunya itu. Mungkin ia berniat untuk menulis lebih serius sehingga bisa menghasilkan buku teks yang lebih utuh. Kala itu saya menangkap keinginan kuat Pak Boed untuk kembali ke kampus dan menyisihkan waktu lebih banyak menulis buku. Karena itu, ia tak lagi berminat untuk kembali masuk ke pemerintahan setelah masa tugasnya selesai sebagai Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Ibu Megawati.

Pak Boed dan Pak Djatun (Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Menko Perekonomian) bekerja keras memulihkan stabilitas ekonomi yang “gonjang-ganjing” di bawah pemerintahan Gus Dur. Hasilnya cukup mengesankan. Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan terus-menerus.

Di tengah ingar bingar masa kampanye seperti dewasa ini, Ibu Mega ditinggalkan oleh wapresnya, dua menko, dan seorang menteri (Agum Gumelar). Ternyata perekonomian tak mengalami gangguan berarti. Kedua ekonom senior ini bekerja keras mengawal perekonomian. Hasilnya cukup menakjubkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan keempat 2004 mencapai 6,65 persen, tertinggi sejak krisis hingga sekarang.

Selama dua tahun pertama pemerintahan SBY-JK, perekonomian Indonesia mengalami kemunduran. Tatkala muncul gelagat Pak SBY hendak merombak kabinet, sejumlah kawan mengajak Pak Boed bertemu. Niat para kolega ini adalah membujuk Pak Boed agar mau kembali masuk ke pemerintahan seandainya Pak SBY memintanya. Agar lebih afdol, kolega-kolega saya ini juga mengajak Ibu Boed. Mungkin di benak mereka, Ibu bisa turut luluh dengan pengharapan mereka.

Akhirnya, Pak Boed menduduki jabatan Menko Perekonomian. Mungkin sahabat-sahabat saya itu masih terngiang-ngiang sinyal penolakan Pak Boed dengan selalu mengatakan bahwa ia sudah cukup tua dan sekarang giliran yang muda-muda untuk tampil. Memang, Pak Boed selalu memilih ekonom muda untuk mendampinginya: Mas Anggito, Bung Ikhsan, Bung Chatib Basri, Mas Bambang Susantono, dan banyak lagi. Semua mereka lebih atau jauh lebih muda dari saya.

Interaksi langsung terjadi ketika Pak Boed menjadi salah seorang anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Saya ketika itu anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden (anggota lainnya adalah Pak Widjojo Nitisastro, Pak Alim Markus, dan Ibu Sri Mulyani Indrawati). Ibu Sri Mulyani memiliki jabatan rangkap (jadi bukan sekarang saja), selain sebagai anggota Tim Asistensi juga menjadi sekretaris DEN. Pak Boed tak pernah mau menonjolkan diri walau ia sempat jadi menteri pada masa transisi.

Sikap rendah hati itulah yang paling membekas pada saya. Lebih banyak mendengar ketimbang bicara. Kalau ditanya yang “nyerempet-nyerempet,” jawabannya cuma dengan tersenyum. Saya tak pernah dengar Pak Boed menjelek-jelekkan orang lain, bahkan sekadar mengkritik sekalipun.

Tak berarti bahwa Pak Boed tidak tegas. Seorang sahabat yang membantunya di Kantor Menko Perekonomian bercerita pada saya ketegasan Pak Boed ketika hendak memutuskan nasib proyek monorel di Jakarta yang sampai sekarang terkatung-katung.

Suatu waktu menjelang Lebaran, Pak Boed dan sejumlah staf serta, kalau tak salah, Menteri Keuangan dipanggil Wapres. Sebelum meluncur bertemu Wapres, Pak Boed wanti-wanti kepada seluruh stafnya agar kukuh pada pendirian berdasarkan hasil kajian yang telah mereka buat.

Pak Boed sempat bertanya kepada jajarannya, kira-kira begini: “Tak ada yang konflik kepentingan, kan? Ayo kita jalan,Bismillah… Keesokan harinya, saya membaca di media massa bahwa sekeluarnya dari ruang pertemuan dengan Wapres, semua mereka berwajah “cemberut” tanpa komentar satu kata pun kepada wartawan.

Adalah Pak Boed pula yang memulai tradisi tak memberikan “amplop” kalau berurusan dengan DPR. Tentang ini, saya dengar sendiri perintahnya kepada Mas Anggito.

Ada dua lagi, setidaknya, pengalaman langsung saya berjumpa dengan Pak Boed. Pertama, satu pesawat dari Jakarta ke Yogyakarta tatkala Pak Boed masih Menteri Keuangan. Berbeda dengan pejabat pada umumnya, Pak Boed dijemput oleh Ibu. Dari kejauhan saya melihat Ibu menyetir sendiri mobil tua mereka.

Kedua, saya dan istri sekali waktu bertemu Pak Boed dan Ibu di supermarket dekat kediaman kami. Dengan santai, Pak Boed mendorong keranjang belanja. Rasanya, hampir semua orang di sana tak sadar bahwa si pendorong keranjang itu adalah seorang Menko.

Banyak lagi cerita lain yang saya dapatkan dari berbagai kalangan. Kemarin di Bandara Soekarno-Hatta setidaknya dua orang (pramugara dan staf ruang tunggu) bercerita pada saya pengalaman mengesankan mereka ketika bertemu Pak Boed. Seperti kebanyakan yang lain, kesan paling mendalam keduanya adalah sikap rendah hati dan kesederhanaannya.

Dua hari lalu saya dapat cerita lain dari pensiunan pejabat tinggi BI. Ia mengalami sendiri bagaimana Pak Boed memangkas berbagai fasilitas yang memang terkesan serba “wah.” Dengan tak banyak cingcong, ia mencoret banyakitem di senarai fasilitas. Kalau tak salah, Pak Boed juga menolak mobil dinas baru BI sesuai standar yang berlaku sebelumnya. Entah apa yang terjadi, jangan-jangan mobil para deputi dan deputi senior lebih mewah dari mobil dinas gubernur.

Kalau mau tahu rumah pribadi Pak Boed di Jakarta, datang saja ke kawasan Mampang Prapatan, dekat Hotel Citra II. Kebetulan kantor kami, Pergerakan Indonesia, persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu tergolong sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia menyaksikan sendiri kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh.

Bagaimana sosok seperti itu dituduh sebagai antek-antek IMF, simbol Neoliberalisme yang bakal merugikan bangsa, dan segala tuduhan miring lainnya? Lain kesempatan kita bahas tentang sikap dan falsafah ekonomi Pak Boed. Kali ini saya hanya sanggup bercerita sisi lain dari sosok Pak Boed yang kian terasa langka di negeri ini.

Maju terus Pak Boed. Doa kami senantiasa menyertai kiprah Pak Boed ke depan, bagi kemajuan Bangsa.

***

Tulisan ini ditayangkan dalam blog pribadi Faisal Basri di Kompasiana

Kamis, 14 Mei 2009

Star Trek

There's no such series that fascinates me more than Star Trek movie series, with its bold imagination of such vast galaxy and exploration brings my dream of space exploration vividly created by Gene Roddenberry.

The series includes from the classic original series of Star Trek, Animated Series, Star Trek the Next Generation, The Voyager, Deep Space Nine, and The Enterprise.


In the Star Trek universe, humans developed faster-than-light space travel, using a form of propulsion referred to as "warp drive", following a nuclear war and a post-apocalyptic period in the mid-21st century. According to the story timeline, the first warp flight happened on 5 April2063, and the Vulcans, an advanced alien race, made first contact with Earth on that day after detecting the warp drive signature. Partly as a result of the intervention and scientific teachings of the Vulcans, humans largely overcame many Earth-bound frailties and vices by the middle of the 22nd century, creating a quasi-utopian society where the central role is played not by money, but rather by the need for exploration and knowledge. Later, mankind united with some of the other sentient species of the galaxy, including the Vulcans, to form the United Federation of Planets.

(excerpt from Wikipedia).


And the story continues with the remaking of Star Trek that took place early from the beginning of the birth of Capt. James T. Kirk, whose birth was in the middle of space war between Federation vessel and Romulan vessel. It was Capt. Nero from the Romulan that had a vengeance for the lost of his homeworld. Ended with the ordination of James T. Kirk the swagger, bravado, and adrenalin junkie to be the new Captain of the brand new NCC-1701 USS Enterprise.

This new Trekkie movie was a rejoice to watch, the characters bring some fresh touches from its original as if we see that this movie sets up from our time not from our fathers. The Original launched in 1966. This is the 21st century Star Trek not 20th century Star Trek. The Spock, played by Zachary Quinto is pretty terrific with his emotional story. Capt. Kirk (by Chris Pine) in this movie is much more different from the Kirk that we all know. He creates something for his Kirk. And the other occurrence character is fascinating.


If you were a Trekker, you shouldn't miss this. Long live and Prosper!  

Rabu, 13 Mei 2009

Twilight

Kenapa novel tentang vampir begitu disukai oleh masyarakat ya? Apakah karena ceritanya begitu memikat dan thrillernya begitu menegangkan sehingga kita seakan tergila-gila karena adrenaline rush yang menggelora pada tubuh kita? Setiap kita memang senang kalau adrenalin mengalir begitu hebatnya sehingga kita ketagihan.

Vampir sendiri sebenarnya makhluk yang kita belum tahu ada atau tidaknya. Makhluk dari kegelapan yang hidup abadi dan hidup dari darah korbannya ini seakan hidup sejak diciptakan pertama kali oleh Bram Stoker dengan novelnya Dracula. Ceritanya memang menyerempet-nyerempet fakta karena Count Dracul sebenarnya memang ada dan hidup dari kekejaman yang tidak berperi. Secara fakta Count Dracul hidup di zaman Perang Salib di daerah Transylvania (Romania sekarang) dan suka menyiksa tawanan-tawanannya dengan kejam, dan karena kekejamannya itu dikutuk menjadi makhluk yang hidup abadi dan senang menghisap darah. (Ah, yang bener? Hehehe)

Padahal menurut saya novelnya sendiri kurang begitu menarik karena gaya bahasanya yang kaku dan monoton. Penuh kegelapan (coba aja tonton filmnya yang bintangnya Wynona Ryder itu loh), dan nggak masuk akal. Tapi karena novel legendaris ya abis juga bacanya.

Nah sekarang ada cerita tentang vampir lain lagi. Ceritanya lebih ngepop karena hidup di zaman kita-kita begini. Karangannya Stephanie Meyer, ada 4 buku yang kesemuanya belum pernah saya baca sama sekali, hehe. Vampir yang ini lebih manusiawi karena mereka nggak seneng menghisap darah manusia jadi mereka udah pada vegetarian katanya (kecuali vampir yang masih jahat).

Ceritanya bersetting di kota Forks negara bagian Washington (fakta lho kotanya bener-bener ada lihat aja di peta). Suku Indian Quileuetenya juga ada karena memang di situ daerah reservasinya. Isabella Swan pindah ke kota ini karena ibunya kawin lagi, jadi dia ikut bapaknya. Nah di situ dia masuk sekolah baru, ketemu temen-temen baru. Ada satu rombongan keluarga juga sekolah di situ (kakak beradik Cullen ceritanya), menurut sahibul hikayat mereka datang dari Alaska, ada Carlisle si bapak, Esme si ibu, Rosalie, Emmet, Alice, Edward, sama Jasper. Mereka keliatannya gak gaul karena keliatannya selalu ngelompok sendiri. Si Isabella bertanya-tanya sama temen-temen barunya siapa mereka. Dan akhirnya tahu-tahu si Bella satu grup sama Edward ini, dan cerita pun berlanjut..... (mosok saya mau cerita sampe abis? Hehe)

Menurut saya ceritanya lumayan karena mengambil sudut pandang yang beda tentang vampir (ternyata ada yang baik juga). Padahal saya sudah punya stigma kalau yang namanya vampir itu pasti jahat dan suka menghisap darah (bukan lintah aja toh).

Yah, ternyata di dunia ini walaupun banyak kejahatan kita masih berharap ada kebaikan gitu.

Selasa, 12 Mei 2009

Ternyata Musuh Terbesar Ponsel adalah BAYI


Pagi ini saya membaca detikInet dan menemukan entry menarik yang menyatakan bahwa musuh terbesar ponsel adalah BAYI. Saya baru tahu kalau ponsel juga punya musuh, setahu saya ponsel yang saya kenal selalu baik-baik saja tidak punya musuh; karena dia selalu menjaga hubungan baik dengan orang. (hehehe).

Setelah saya baca memang ada benarnya juga sih kalau ponsel itu bermusuhan dengan bayi, berdasar pengalaman saya; ponsel saya selalu jadi objek siksaan anak saya yang baru berumur 16 bulan. Kalau anak saya melihat ponsel saya tergeletak sembarangan, tanpa ba-bi-bu langsung diambilnya dan dibuat mainan olehnya. Dibanting-banting, dibuka-buka, dan yang paling favorit dijilat-jilat. Apalagi ponsel saya yang Sony Ericsson senang sekali dia jilat pas di bagian untuk mencharge baterai. Padahal ponsel SE terkenal ringkih di bagian itu. Akibatnya ponsel saya yang SE suka susah untuk dicharge. 

Sebaiknya memang dijauhkanlah dari anak-anak kita (untuk yang menyimpan nomer-nomer rahasia dijauhkan dari istri-istri kita hehe).

Selengkapnya ulasan dari detikInet :

London - Sebuah survei mengungkap musuh utama perangkat ponsel. Ternyata para bayi dan anak kecil yang jadi 'tersangka' utamanya.

Maklum saja, para anak kecil ini tanpa rasa bersalah  kerap kali 'menyiksa' ponsel sampai rusak. Misalnya saja membuangnya ke tempat sampah, melumurinya dengan makanan atau melemparnya begitu saja.

Survei yang diadakan oleh produsen perangkat anak-anak LeapFrog di Inggris ini mengungkap kalau sepertiga dari orang tua mengakui anaknya sering mengubah setting ponsel. 

Dilansir TechRadar dan dikutip detikINET, Selasa (12/5/2009), hampir 10 persen orang tua mengatakan anaknya pernah 'membuang' ponsel ke tempat sampah. Bahkan 7 persen orang tua juga harus ikhlas buah hatinya menaruh ponsel ke dalam toilet.

Namun komplain terbesar dari orang tua adalah ketika anaknya iseng-iseng memencet ponsel dan malah menghubungi nomor orang yang dihindari, misalnya bos atau mertua. Menilik hasil survei tersebut, tak ada salahnya orang tua hati-hati ketika anak mereka yang masih kecil dekat-dekat dengan ponsel. ( fyk / faw )


Senin, 11 Mei 2009

Banjir Lagi, Banjir Lagi.

Tadi malam sekitar jam 11, Jakarta diguyur (mandi kali ye) hujan deras selama kurang lebih satu jam. Akhir-akhir ini memang Jakarta di dera oleh cuaca yang tidak menentu kadang terang benderang tiba-tiba hujan deras. Mungkin karena sedang musim pancaroba kali ya? 

Efek hujan deras tadi malam langsung terasa oleh daerah-daerah yang memang menjadi titik-titik rawan banjir. Karena kebetulan saya bertempat tinggal di daerah Cempaka Baru yang juga rawan banjir, mau gak mau saya was-was juga kalo bakal kebanjiran. Biasanya saya lek-lekan kalo hujan deras kayak semalam, karena saya sudah dua kali ini merasakan banjir yang melanda rumah mertua saya kalau pas hujan lagi deras-derasnya. Bulan Februari kemarin sewaktu saya sedang tidur nyenyak jam satu malam tiba-tiba saya dibangunkan karena air sudah menerjang dengan hebatnya. Langsung sambil gelagapan saya menyelamatkan perabot-perabot rumah. Bener-bener ngeselin, lagi tidur nyenyak dibangunin karena banjir.

Karena hujan deras tadi malam daerah ITC Cempaka Mas langsung banjir + macet (kayaknya ada korelasinya kalo banjir = macet, tapi kalo macet belum tentu banjir hehe). 
Saya lampirkan aja ya laporan dari TMC:

Berdasarkan situs TMC, Selasa (12/5/2009) wilayah Jakarta Utara menjadi daerah yang paling banyak memiliki genangan air. Di kawasan ini ada delapan titik lokasi genangan, yakni:

1. Pospol Volker s/d Jl. Baru, tinggi genangan 20 cm
2. Jl. Gedong Panjang s/d Mitra Bahari 20 cm
3. Jl. Muara baru 40 cm
4. Pluit utara s/d Muara Karang Utara 20 cm
5. Jl. Kapuk Raya depan SPBU 25 cm
6. Jl. Kamal Muara 25 cm
7. Depan Hotel Alexis 10 cm
8. Depan Bogasari 25 cm

Untuk Jakarta Selatan, hanya di Jl. Wijaya I yang berdekatan dengan PTIK saja ada genangan air setinggi 25 cm. Jakarta Pusat terletak di Jl. Letjend Suprapto, tepat di jalur lambat dari arah perempatan Coca-cola menuju Senen setinggi 25 cm. Sedangkan kawasan Jakarta Timur, genangan air terletak di depan RS Duren Sawit.


Bagimana sih Pak Gubernur? Jakarta kok banjir mulu??

Kebiasaan Buruk yang Merusak Otak!

Sayangi otak Anda, dan ada baiknya kalau Anda kembali menelaah kebiasaan-kebiasaan kecil yang Anda anggap remeh namun berdampak negatif pada otak Anda.

1. Tidak Mau Sarapan.. Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Sarapan yang terbaik di pagi hari bukanlah makanan berat seperti nasi goreng spesial, tetapi cukup air putih dan segelas jus buah segar. Ringkas dan berguna untuk tubuh!

2. Kebanyakan Makan. Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jadi makanlah dalam porsi yang normal. Biasakan menahan diri dengan cara berhenti makan sebelum Anda kekenyangan.

3. Merokok. Jika rokok memiliki segudang efek buruk, semua orang pasti sudah tahu. Dan ada satu lagi efek buruk rokok yang terungkap di sini. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak! Bayangkan, otak manusia lama kelamaan bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya karena rajin menghisap benda berasap itu. Tak ayal di waktu tua bahkan pada saat masih muda sekalipun, kita rawan alzheimer (alzheimer adalah penyakit pikun).

4. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gula. Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Karena itu, kurangi konsumsi makanan manis favorit Anda.

5. Polusi Udara. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.

6. Kurang Tidur. Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak menjadi mati kelelahan. Tapi jangan juga kebanyakan tidur karena bisa membuat Anda menjadi pemalas yang lamban. Sebaiknya tidur 6-8 jam sehari agar sehat dan bugar.

7. Menutup Kepala Ketika Sedang Tidur. Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.

8. Berpikir Terlalu Keras Ketika Sedang Sakit. Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak. Sudah tahu sedang tidak sehat, sebaiknya istirahat total dan jangan forsir otak Anda.

9. Kurangnya Stimulasi Otak.. Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir akan membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Rajin membaca, mendengar musik dan bermain (catur, scrabble, dll) membuat otak Anda terbiasa berpikir aktif dan kreatif.

10. Jarang Bicara.. Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak. Jadi jangan terlalu pendiam.

11. Yang Terakhir dan Paling Utama: Jangan memukul-mukul kepala Anda dengan martil atau palu, baik itu di waktu stress ataupun di waktu tertekan, dijamin dalam waktu singkat otak Anda akan rusak!


Minggu, 10 Mei 2009

Boyz Vs Gals

Lucu.....lucu...tapi bener juga

Nih pandangan dari sisi Boyz
WANITA MEMANG SUSAH DIBUAT "BAHAGIA" !!
Jika dikatakan cantik dikira menggoda ,
jika dibilang jelek di sangka menghina..
Bila dibilang lemah dia protes,
bila dibilang perkasa dia nangis .


Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak

(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)

Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut

(sambil ngomel,Egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)

Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan, kebanyakan bilang Ibunya ,
tapi kenapa ya ...... lebih bangga jadi wanita karir,

padahal ibunya adalah ibu rumah tangga

Bila kesalahannya diingatkankan,
mukanya merah..
bila di ajari mukanya merah,
bila di sanjung mukanya merah
jika marah mukanya merah,kok sama
semua ? bingung !!

Di tanya ya atau tidak, jawabnya diam;
ditanya tidak atau ya, jawabnya diam;
ditanya ya atau ya, jawabnya :diam,
ditanya tidak atau tidak, jawabnya ; diam,
ketika didiamkan malah marah
(repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya).

Di bilang ceriwis marah,
dibilang berisik ngambek,
dibilang banyak mulut tersinggung,

tapi kalau dibilang S u p e l
wadow seneng banget...padahal sama saja maksudnya.

Dibilang gemuk engga senang
padahal maksud kita sehat gitu lho

dibilang kurus malah senang

padahal maksud kita "kenapa elho jadi begini !!!"

Itulah WANITA makin kita bingung makin senang DIA !



Pria itu memang susah... :(

Jika kamu memperlakukannya dengan baik, dia pikir kamu jatuh cinta
padanya..
........ Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus, dia pikir kamu sedang mencoba untuk
menggodanya.
Jika tidak, dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya, dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam, dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar dari pada dia, dia akan kehilangan muka..
Jika dia yang lebih pintar, dia bilang dia paling hebat.

Jika kamu tidak cinta padanya, dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya, dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.

Jika kamu beritahu dia masalah mu, dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak, dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.

Jika kamu cerewet pada dia, kamu dibilang seperti seorang pengasuh
baginya.Tapi jika dia yang cerewet ke kamu, itu karena dia perhatian.

Jika kamu langgar janji kamu, kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkari janjinya, dia melakukannya karena terpaksa.

Jika kamu merokok, kamu adalah cewek liar !
Tapi kalo dia yang merokok, dia adalah seorang gentleman, wuiihh..!

Jika kamu menyakitinya, kamu dibilang perempuan kejam..
Tapi jika dia yang menyakitimu, itu karena kamu terlalu sensitif dan
terlalu sulit untuk dibuat bahagia !!!!!

Jika kamu mengirimkan ini pada cowok-cowok, mereka pasti bersumpah kalau
ini tidak benar. Tapi jika kamu tidak mengirimkan ini pada mereka, mereka akan bilangkamu egois.

Jadi..... kirimkan ini pada semua teman lelakimu diluar sana dan
juga pada semua teman cewekmu untuk berbagi tawa bersama.. ;)
hwahwahwa...

Well.... it's true..!!!!

Penyakit Kanker Sudah Tidak Berbahaya Lagi


Saya dapet postingan imel yang mudah-mudahan berguna bagi kita semua


Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman "KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs. Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia.

Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia, Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.

"Sebelum menjalani kemoterapi, dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia, secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.

"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ," kenang Patoppoi sambil tersenyum.

Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu. Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana . Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.

Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut Patoppoi.

Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut.

"Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.

Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni.

Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ," kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.

Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.

Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia.

Kemudian Dr. Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi.

Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.

Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut.

"Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni.

Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar di luar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo.

Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos.

Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.

Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia.

Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya dimasukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta, telp. 021-4894745, dan di Buduran, Sidoarjo. Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.

Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi di sini, dan akan kami fax-kan.

Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia, sekitar 40-60 Ringgit Malaysia," lanjut Boni.

"Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran. " tambahnya.

Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini. Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah.

Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.

Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia.

Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokter-dukun.

"Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern," kata dokter tersebut.

Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya, yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut.

"Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa.

Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.

Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis. Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan.

Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial "Cancer Care Indonesia " beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta , telp : 021-4894745_ ,_.___