Minggu, 17 Mei 2009

Matsushita Berhasil Keluar dari Krisis

Saya dapet postingan kisah menarik dari temen bagaimana pendiri Matsushita Electronic berhasil mengatasi krisis keuangan yang pada saat itu disebut-sebut sebagai krisis keuangan terburuk di dunia, dan memicu timbulnya Perang Dunia II. Kiat-kiat untuk mengatasi krisis yang juga mengenai perusahaannya agak berbeda dengan kebanyakan perusahaan bila mengalami krisis. Pada intinya: Tanamkan kebaikan dan kebaikan akan membalas berkali lipat lebih banyak.

Monggo dibaca:
Matsushita Berhasil Keluar dari Krisis

Di tahun 1929, pernah terjadi 'depresi ekonomi global' yang terparah dalam sejarah.  Wall Street menukik tajam tak terkendali. Surat saham tak lebih nilainya seperti kertas biasa.  Saat itu, General Motor terpaksa mem-PHK separuh dari 92.829 karyawannya. Perusahaan besar maupun kecil bangkrut. Jutaan orang menjadi pengangguran. Jutaan orang kelaparan.  Daya beli turun bersama harga dan lowongan pekerjaan.  Malam menjadi gelap gulita. Kepanikan terjadi di mana-mana. Toko yang masih bertahan, menghentikan pembelian dari pabrik karena gudang sudah penuh dengan barang yang tidak terjual.

Saat itu, Konosuke Matsushita yang memproduksi peralatan listrik bermerek National dan Panasonic baru saja merampungkan pabrik dan kantor dengan pinjaman dari Bank Sumitomo. Kondisi badannya sering sakit-sakitan akibat gizi yang kurang di masa kanak-kanak, ditambah lagi dengan kerja 18 jam sehari, 7 hari seminggu selama 12 tahun merintis usahanya. Hanya semangat hiduplah yang membuatnya masih bernapas. Dengan punggung bersandar ke tembok rumah, Matsushita mendengarkan laporan tentang kondisi perekonomian yang terus memburuk ketika manajemennya datang menjenguk. Lalu bagaimana tanggapannya ?

"Kurangi produksi separuhnya, tetapi JANGAN mem-PHK karyawan. Kita akan mengurangi produksi bukan dengan merumahkan pekerja, tetapi dengan meminta mereka untuk bekerja di pabrik hanya setengah hari.  Kita akan terus membayar upah seperti yang mereka terima sekarang, tetapi kita akan menghapus semua hari libur. Kita akan meminta semua pekerja untuk bekerja sebaik mungkin dan berusaha menjual semua barang yang ada di gudang." (Semua karyawan, apapun tugas dan jabatannya, harus ikut membantu  menjualkan barang kepada famili, tetangga, kenalan).”

Perintah ini bagi anak buahnya sama anehnya dengan depresi ekonomi itu sendiri. Koq bisa terjadi, yah?  Dalam situasi begitu, sangatlah masuk akal jika perusahaan mem-PHK karyawan demi efisiensi. Namun Matsushita karena keyakinannya pada sang kebajikan sudah mantap, demi kelangsungan hidup anak-istri karyawannya, akhirnya mampu menghasilkan terobosan yang manusiawi pada masa depresi ekonomi tersebut.

Ketika Perang Dunia II berakhir, Jenderal Douglas McArthur yang mengendalikan Jepang, menangkapi semua pengusaha Jepang untuk diadili karena keterlibatan mereka selama perang.


Pada kurun 1930-an, para pengusaha Jepang, termasuk Matsushita, mendapat tekanan rezim militer Jepang saat itu untuk memproduksi senjata dan logistik militer lainnya. Maka Matsushita pun ikut ditangkap.  Sekitar 15.000 pekerja bersama keluarganya membubuhkan tanda tangan petisi pembelaan untuk Matsushita!!! Jenderal McArthur pun tercengang oleh petisi tersebut dan akhirnya membebaskan Matsushita.

Tidak ada pemilik usaha dan pimpinan industri sebelum perang dunia kedua yang diizinkan McArthur kembali ke pekerjaannya kecuali Matsushita. Demikianlah Matsushita dapat terus memimpin perusahaannya sampai menjadi raksasa elektronik dunia, dan baru pensiun pada tahun 1989 pada usia 94 tahun.  Ketika Matsushita meninggal tahun 1990, bukan cuma para pebisnis yang berduka cita. Presiden Amerika saat itu, George Bush (Senior), pun turut berduka.


Matsushita berhasil membangun dirinya melewati ambang batas pengusaha yang umumnya selalu lapar duit dan haus fulus serta menjadi pribadi yang humanis dan filsuf yang sangat peduli terhadap kemanusiaan.  
Bagi Matsushita, uang bukanlah tujuan. Meskipun butuh uang tetapi uang bukanlah segala-galanya. Baginya, uang adalah sarana untuk melakukan kebajikan. Itu sebabnya, beliau tidak pernah menggigit orang, main curang, atau merebut jatah orang lain. Matsushita yakin bahwa kalau kita tidak jahat dan terus berbuat baik maka kejahatan akan menjauhi kita dan kebaikan akan melindungi kita.

Bagaimana dengan kita? Sudah cukup baikkah kita sampai hari ini?


**

Apapun yang ada di dunia ini tidak bisa menggantikan ketekunan. Bakat tidak akan bisa menggantikannya. Buktinya banyak orang berbakat yang gagal. Pendidikan juga tidak bisa. Dunia ini penuh dengan dengan gelandangan terpelanjar. Ketekunan dan kebulatan tekad menentukan segalanya. ~(Calvin Coolidge, mantan Presiden AS)~

Anda bisa mempelajari hal-hal baru kapan saja dalam hidup Anda asalkan Anda bersedia menjadi pemula. Jika Anda benar-benar mau belajar seperti seorang pemula, maka seluruh dunia ini akan terbuka untuk Anda. ~(Barbara Sher)~

**

 

Warm Regards,

 

INDRO PURWOKO  MIS Manager-Operation ERP SAP | PT. APL Indonesia  (A Zuelligpharma Group)| www.zuelligpharma.com | Pharmaceutical Distributor

Professional Profile: http://www.linkedin.com/in/indrop

Public Profile: http://indropurwoko.spaces.live.comlive.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar