Bacchini menandatangani kontrak di Jakarta pada Minggu (1/11). "Seluruh kegiatan bidding (agar menjadi tuan rumah Piala Dunia) tidak bisa dilakukan sendiri oleh PSSI," kata bos PSSI, Nurdin Halid. "Karena itu, kita menggunakan jasa konsultan untuk membantu Indonesia dalam proses bidding ini."
Halid mengatakan Bacchini dinilai mempunyai berbagai syarat yang untuk membantu Indonesia memenangi bidding Piala Dunia 2022. Meski gagal membawa Maroko menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, tapi Bacchini bukannya tidak berkualitas.
"Bachini memang pernah kalah waktu menjadi konsultan bidding Maroko, tapi waktu itu dia hanya kalah tipis 10 melawan 14 suara dari Afrika Selatan untuk bidding Piala Dunia 2010," kata Nurdin.
Ia pernah menjadi Direktur Kompetisi FIFA, Country Director untuk Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, konsultan program FIFA untuk Piala Dunia 2006, Direktur Tuan Rumah Liga Champion Eropa, dan lain-lain. "Dia punya kualitas dan kemampuan akses yang bagus ke dalam FIFA," tambah Nurdin.
Bacchini sendiri mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk memenangi perebutan tuan rumah Piala Dunia 2022. "Saya datang ke sini bukan hanya untuk setor muka. Saya akan kerja keras melakukan berbagai pekerjaan untuk membantu Indonesia memenangi bidding Piala Dunia 2022. Sebagai negara besar Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Saya yakin itu," kata pria berusia 43 tahun yang menyatakan akan tinggal di Indonesia selama satu tahun itu.
Meski infrastrukur untuk menyelenggarakan even sebesar Piala Dunia belum siap, tetapi Bacchini menilai hal itu bukan menjadi hambatan bagi Indonesia. "Ketika Korea dan Jepang memenangkan bidding Piala Dunia 2002, mereka juga belum siap," katanya. "Mereka baru menyiapkan infrastrukur terutama renvasi stadion setelah menang bidding."
Bacchini menambahkan: "Yang penting adalah ada jaminan dari pemerintah bahwa kita akan membangun infrastrukur yang layak.
Mudah-mudahan Indonesia bisa jadi tuan rumah PD2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar